yesyucatan.com – Pada Kamis, 2 Januari 2025, sebuah tragedi menimpa sebuah bus wisatawan di Kolombia. Bus tersebut terjun ke jurang di sebuah jalan pegunungan di dekat kota Manizales, ibu kota provinsi Caldas. Insiden ini menewaskan 13 orang dan melukai puluhan lainnya. Kejadian ini menimbulkan duka mendalam dan kekhawatiran tentang keselamatan wisatawan di wilayah tersebut.
Bus yang membawa sekitar 40 wisatawan tersebut sedang dalam perjalanan menuju sebuah destinasi wisata di pegunungan Andes. Sekitar pukul 10.00 waktu setempat, bus tersebut kehilangan kendali dan terjun ke jurang yang dalam. Saksi mata melaporkan bahwa bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi sebelum kejadian, dan tampaknya sopir tidak dapat mengendalikan kendaraan di tikungan tajam.
Setidaknya 13 orang tewas dan lebih dari 20 lainnya terluka dalam insiden tersebut. Tim medis dan polisi segera tiba di tempat kejadian untuk memberikan bantuan dan mengevakuasi korban. Beberapa korban yang mengalami luka parah segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, sementara yang lainnya menerima perawatan di tempat.
Polisi dan otoritas transportasi Kolombia segera melakukan investigasi untuk menentukan penyebab kecelakaan. Beberapa saksi mata menyatakan bahwa bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan tampaknya sopir tidak dapat mengendalikan kendaraan di tikungan tajam. Investigasi juga akan mencakup pemeriksaan kondisi kendaraan dan faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi terhadap kecelakaan tersebut.
Pemerintah Kolombia segera mengecam keras insiden tersebut dan menyatakan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban. Presiden Kolombia, Iván Duque, dalam pernyataannya, mengutuk tindakan kekerasan tersebut dan berjanji untuk memperkuat upaya keamanan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. “Kita tidak akan membiarkan tragedi seperti ini menghancurkan perdamaian dan stabilitas di negara kita. Kita akan terus berjuang melawan terorisme dengan segala cara yang mungkin,” ujar Iván Duque.
Insiden ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak. Masyarakat Kolombia mengutuk keras tindakan kekerasan tersebut dan menyatakan solidaritas dengan keluarga korban. Beberapa organisasi hak asasi manusia juga mengecam insiden tersebut dan mendesak pemerintah untuk memperkuat upaya pencegahan terorisme.
Secara internasional, beberapa negara dan organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Eropa, juga sbobet mengecam keras insiden tersebut dan menyatakan dukungan kepada Kolombia dalam melawan terorisme. “Kita harus bersatu melawan terorisme dan memastikan bahwa tindakan kekerasan seperti ini tidak terulang lagi,” ujar juru bicara PBB.
Insiden bus wisatawan di Kolombia yang terjun ke jurang menunjukkan betapa seriusnya ancaman keselamatan di jalan-jalan pegunungan. Dengan korban jiwa dan luka-luka yang signifikan, insiden ini mengingatkan akan pentingnya upaya bersama untuk melawan terorisme dan menjaga perdamaian serta stabilitas di wilayah tersebut. Pemerintah Kolombia dan masyarakat internasional harus terus bekerja sama untuk menghancurkan jaringan teroris dan mencegah tindakan kekerasan serupa di masa depan.